Makassar Pantau Hilal Ramadan 2025: Ketinggian Capai 3,02 Derajat.

Wgsweb.com Assalamualaikum semoga hari ini menyenangkan. Di Sini mari kita telusuri blog yang sedang hangat diperbincangkan. Diskusi Seputar blog Makassar Pantau Hilal Ramadan 2025 Ketinggian Capai 302 Derajat Pastikan Anda mengikuti pembahasan sampai akhir.
Makassar, 28 Februari 2025 - Suasana khidmat menyelimuti lantai 4 sebuah apartemen di kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Makassar, sore ini. Detik-detik penentuan awal Ramadan 1446 Hijriah dimulai dengan seremoni pemantauan hilal yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pantauan detikSulsel pada pukul 17.55 Wita menunjukkan kesiapan tim pemantau yang dilengkapi dengan peralatan canggih. Ketua Kelompok Kerja Geofisika BMKG wilayah IV Makassar, Jamroni, menjelaskan bahwa waktu pengamatan hilal akan berlangsung selama kurang lebih 18 menit, dimulai dari saat matahari terbenam hingga bulan terbenam. Ketinggian hilal saat itu diperkirakan mencapai 3,02 derajat di atas ufuk.
“Jadi kita punya waktu pengamatan kurang lebih 18 menit dari tenggelamnya matahari, kemudian disusul tenggelamnya bulan dengan tinggi hilal di atas ufuk adalah 3,02 derajat,” ungkap Jamroni kepada detikSulsel.
Proses pemantauan hilal ini merupakan bagian penting dalam menentukan awal bulan Ramadan. Data yang diperoleh dari pemantauan di berbagai wilayah di Indonesia akan menjadi dasar bagi sidang isbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama untuk menetapkan secara resmi kapan umat Muslim mulai menjalankan ibadah puasa.
Jamroni mengakui adanya perbedaan ketinggian hilal di berbagai wilayah di Indonesia. Ia mencontohkan Aceh, yang memiliki potensi besar untuk melihat hilal karena ketinggiannya mencapai 3,0 derajat dengan sudut elongasi 6,4, yang dianggap telah memenuhi syarat.
“Seperti di Aceh ketinggian 3,0 dengan sudut elongasi 6,4 atau sudah memenuhi syarat,” jelasnya.
BMKG Sulsel mencatat bahwa di Makassar, matahari akan terbenam pada pukul 18.21 Wita, disusul dengan terbenamnya bulan pada pukul 18.39 Wita. Data-data ini akan segera dikirimkan ke sidang isbat sebagai bukti dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Pemantauan hilal ini bukan hanya sekadar kegiatan rutin tahunan, tetapi juga merupakan momen penting bagi umat Muslim untuk mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadan. Dengan ditetapkannya awal Ramadan, umat Muslim di seluruh Indonesia dapat menjalankan ibadah puasa secara serentak dan khusyuk.
Selain pemantauan hilal, detikcom bersama POLRI juga mempersembahkan ajang penghargaan kepada sosok polisi teladan yang telah memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi dan pengabdian para anggota kepolisian yang telah bekerja keras menjaga keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat.
Analisis Lebih Mendalam Mengenai Pemantauan Hilal
Pemantauan hilal, atau rukyatul hilal, adalah proses pengamatan bulan sabit pertama (hilal) setelah terjadinya konjungsi atau ijtima', yaitu saat bulan berada di antara bumi dan matahari. Pengamatan ini dilakukan untuk menentukan awal bulan dalam kalender Hijriah, termasuk bulan Ramadan.
Secara astronomis, hilal sangat tipis dan redup, sehingga sulit dilihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu, pemantauan hilal biasanya dilakukan dengan menggunakan alat bantu optik seperti teleskop atau binokuler. Selain itu, kondisi cuaca juga sangat mempengaruhi keberhasilan pemantauan hilal. Langit yang cerah dan bebas dari polusi cahaya sangat ideal untuk melihat hilal.
Kriteria visibilitas hilal (imkanur rukyat) berbeda-beda antara satu organisasi atau negara dengan negara lainnya. Beberapa kriteria yang umum digunakan antara lain:
- Ketinggian hilal di atas ufuk
- Sudut elongasi (jarak sudut antara bulan dan matahari)
- Umur bulan (waktu sejak terjadinya konjungsi)
Perbedaan kriteria ini seringkali menyebabkan perbedaan dalam penetapan awal bulan Ramadan antara berbagai negara atau organisasi Islam. Namun, perbedaan ini tidak mengurangi esensi dari ibadah puasa Ramadan, yang tetap merupakan kewajiban bagi seluruh umat Muslim.
Peran Teknologi dalam Pemantauan Hilal
Perkembangan teknologi telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pemantauan hilal. Saat ini, tersedia berbagai aplikasi dan perangkat lunak yang dapat membantu memprediksi posisi hilal dan menentukan waktu terbaik untuk melakukan pengamatan. Selain itu, teleskop modern dilengkapi dengan teknologi canggih yang memungkinkan untuk melihat hilal dengan lebih jelas dan akurat.
Beberapa observatorium astronomi bahkan menggunakan robot teleskop yang dapat dikendalikan dari jarak jauh untuk melakukan pemantauan hilal. Data yang diperoleh dari robot teleskop ini kemudian dianalisis oleh para ahli astronomi untuk menentukan apakah hilal telah terlihat atau belum.
Sidang Isbat: Penentuan Resmi Awal Ramadan
Sidang isbat merupakan forum resmi yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama untuk menetapkan awal bulan Ramadan. Sidang ini dihadiri oleh para ahli astronomi, perwakilan dari organisasi Islam, dan tokoh masyarakat. Dalam sidang isbat, data hasil pemantauan hilal dari berbagai wilayah di Indonesia akan dipresentasikan dan dianalisis.
Selain data hilal, sidang isbat juga mempertimbangkan hasil perhitungan hisab, yaitu perhitungan matematis yang digunakan untuk memprediksi posisi bulan. Setelah mempertimbangkan semua data dan informasi yang tersedia, Menteri Agama akan mengumumkan secara resmi kapan awal bulan Ramadan ditetapkan.
Pengumuman resmi ini sangat penting bagi umat Muslim di Indonesia, karena menjadi acuan untuk memulai ibadah puasa Ramadan secara serentak. Dengan demikian, sidang isbat memiliki peran yang sangat krusial dalam menjaga persatuan dan kesatuan umat Muslim di Indonesia.
Menyambut Ramadan dengan Penuh Sukacita
Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan. Di bulan ini, umat Muslim di seluruh dunia berlomba-lomba untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain menjalankan ibadah puasa, umat Muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Quran, bersedekah, dan melakukan amalan-amalan baik lainnya.
Ramadan juga merupakan momen yang tepat untuk mempererat tali silaturahmi dengan keluarga, teman, dan kerabat. Dengan saling berbagi kebahagiaan dan kebaikan, kita dapat menciptakan suasana Ramadan yang penuh dengan kedamaian dan keharmonisan.
Semoga dengan datangnya bulan Ramadan, kita semua dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih bertakwa kepada Allah SWT. Selamat menyambut bulan suci Ramadan 1446 Hijriah!
Tabel Perkiraan Waktu Terbenam Matahari dan Bulan di Makassar (28 Februari 2025)
Objek | Waktu Terbenam (Wita) |
---|---|
Matahari | 18:21 |
Bulan | 18:39 |
Catatan: Waktu terbenam dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan kondisi cuaca.
Sekian informasi lengkap mengenai makassar pantau hilal ramadan 2025 ketinggian capai 302 derajat yang saya bagikan melalui blog Silakan cari tahu lebih banyak tentang hal ini selalu berinovasi dalam bisnis dan jaga kesehatan pencernaan. Ajak temanmu untuk melihat postingan ini. Sampai bertemu lagi
✦ Tanya AI